Kamis, 31 Mei 2012

E-busines

PENDAHULUAN


Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi komputer berkembang dengan pesat. Komputer digunakan untuk mengolak informasi dan komunikasi. sehingga muncullah penggunaan istilah teknologi informasi dan komunikasi.
Beberapa tahun belakangan ini internet berkembang dengan pesat. Kemunculan internet telah mengubah banyak hal. internet menjadi bagian penting dalam berbagai macam aplikasi yang digunakan untuk bisnis, termasuk aplikasi sistem informasi. Hal itu mendorong munculnya e - business, yang digunakan perusahaan/ organisasi untuk membantu bisnisnya.


ISI
E- Business merupakan praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer dan data yang telah terkomputerisasi. scara sederhana dapat dikatakan bahwa e-business merupakan penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier, penggunaan internet ini menyebabkan bisnis menjadi lebih efisien

Pelaku E-Business 
Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis

Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan 
‐  Teknologi informasi dan komunikasi 
‐  Komputer, data yang telah terkomputerisasi 
‐  internet 

Manfaat e-business
Secara ringkasmanfaat yang dapat dipetik baik oleh organisasi, konsumen, dan masyarakat
pada umumnya, diantaranya: 
1. Bagi Perusahaan atau Pebisnis Perorangan
a. Memperpendek Jarak
Perusahaan atau pebisnis perorangan dapat lebuhmendekatkan diri dengan konsumen dimana jarak secara fisik dapat diatasi dengan hanya mengklik situs yang dibangun
b. Perluasan Pasar
Jangkauan pasar dapat menjadi luas dibandingkan dengan sistem bisnis tradisional yang “terbatas” oleh lokasi
c. Perluasan Jaringan Mitra Kerja
Selain perluasan pasar, perusahaan dapat juga melakukan perluasan jaringan mitra kerja.
d. Biaya Terkendali
Perusahaan tidak perlu hadir secara fisik di berbagai kota dan penjuru dunia, namun dapat melakukan transaksi dengan konsumen dari berbagai lokasi. Melalui jaringan kerja antar perusahaan pendukung yang baik apalagi dengan fasilitas internet, maka konsep Just In Time dapat diterapkan
e. Efisien
Melalui pola paperless, dimana distribusi data dan informasi dilakukan secara elektronik, maka akan ada penghematan dari segi waktu karena ada integrasi dengan database yang ada di komputer pusat. Waktu pengiriman, biaya kertas, dan perangko pun dapat dihemat
f. Cash Flow Terjamin
Dengan sistem e-business, cash flow perusahaan akan terjamin karena perusahaan akan menerima pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirim barang yang dipesan konsumen. Dengan pola seperti ini, modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil
g. Manfaat Lainnya
Diantaranya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan layanan konsumen, menyederhanakan proses,meningkatkan produktivitas,mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan fleksibilitas.
2. Bagi Konsumen
a. Efektif
Konsumen dapat memperoleh informasi dan bertransaksi setiap saat dengan akurat, cepat, dan murah
b. Biaya Terkendali
Biaya transportmenuju lokasi untukmemilih barang, perbandingan harga dengan penjual lain dan transaksi dapat ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat dilakukan dari balik meja dan hanya menekan klik mouse
c. Aman Secara Fisik
Para konsumen akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan jumlah uang yang sangat besar, dibandingkan pada pasar tradisional. Risiko kecopetan atau perampasan sangat kecil, meskipun ada risiko pencurian nomor kartu kredit dan pembobol sistem (hacker)
d. Harga Murah
Karena perusahaan dapat menekan biaya pemasaran dan meraih manfaat dari penerapan Just In Time, konsumen kemungkinan mendapatkan harga produk lebih murah
e. Fleksibel
Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai tempat dengan berbagai kondisi, seperti dari rumah, kantor, perpustakaan, warnet, atau tempat lainnya
3. Bagi Masyarakat Pada Umumnya
a. Lahirnya erae-businessmembuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan permodalan yang baru.
b. E-business akan menjadi wahana kompetisi antar perusahaan atau usaha perorangan yang mengglobal, sehingga masyarakat dapat menikmati produk-produk berkualitas standar dengan harga kompetitif
4. Bagi Dunia Akademis
a. Lahirnya era e-business memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut
b. Para peneliti ditantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola bisnis, konsumsi, dan transaksi dalam usaha menemukan kesepahaman baru dan
pengembangan teori dan konsep baru
c. Sistem e-business juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan, disamping teknologi internet yangmemungkinkan dilakukannya aksesmateri pendidikan dari jarak jauh.

Aplikasi e-business di suatu perusahaan 
Aplikasi e-business du suatu perusahaan berjalan dari konsumen ke perusahaan dan kemudian dari perusahaan ke pemasok. Konsumen datang ke perusahaan untuk memesan dan memebeli produk, maka perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginanan konsumen dengan membuat desain produk yang sesuai dengan selera konsumen agar konsumen puas. Untuk membuat desain produk yang sesuai maka perusahaan perlu melakukan perencanaan alokasi sumber daya, dan terakhir memesan kepada pemasok agar rantai pasok dapa berjalan lancar. untuk mendukung proses tersebut, maka jenis aplikasi yang sering dijumpai:
1. CMR (Customer Relationship Management)
Konsep ini mengajarkan perusahan membangun dan menjalin ubungan yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapai kepuasan dan loyalitas konsumen
2. PDM (Product Design Management)
Konsep ini memberikan arahan kepada perusahaan bagaimana membuat produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen
3. ERP ( enterprise resource planning)
Konsep ini mengajarkan perusahaan untuk menjalankan rangkaian proses perencanaan sumber daya yang diperlukan untuk alokasikan dalam proses produksi
4. SCM (Supplu chain management)
Konsep ini memberikan informasi tentang penyusunanstrategi pasokan bahan mentah produksi dari pemesanan bahan mentah ke pemasok, sampai diterimanya bahan mentah.

Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlumempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauanpasar yang luas. Dengan teknologi itu, para pengusaha dapatmembangun unit-unit bisnis secara elektronik, artinya tidak membutuhkan tempat secara fisik. 

KESIMPULAN

E-businessmerupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saing melalui
berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya operasi, kecepatan
menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas.
Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untukmempersiapkan diri dengan berbagai
perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya,
pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin
beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti
sekarang.

Daftar Pustaka

Erwin Phillippus, 2005, Sistem Informasi Manajemen - Mengelola Perusahaan Digital, Edisi VIII, Penerbit Andi, Yogyakarta  

Budi Sutedjo Dharma Oetomo,  20001, Perspektif e-Business: Tinjauan Teknis, Manajerial, dan Strategi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2001

http://f0ur.blogdetik.com/2009/03/16/tugas-e-businnes-kelompok-4/

http://aprillins.com/2009/855/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e-business/


Senin, 14 Mei 2012

Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Obat Apotek

PENDAHULUAN

Era persaingan bebas saat ini, kecepatan pengolahan dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terutama  pada perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat rutinitas yang tinggi dan memiliki data yang harus diolah. Banyaknya data maupun informasi yang harus diolah tidak memungkinkan dilakukan dengan menggunakan cara-cara manual. Pengolahan data yang jumlahnya sangat banyak memerlukan suatu alat bantu yang memiliki tingkat kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi.  Alat bantu tersebut berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 

Penerapan sistem informasi berlandaskan komputer dalam dunia bisnis sekarang telah menjadi suatu keharusan, hal ini sebagai salah satu strategi keunggulan kompetitif. Sistem informasi berlandaskan komputer merupakan  salah satu pilihan yang tepat untuk mewujudkan peningkatan produktivitas. Penggunaan komputer dan penguasaan ketrampilan pengguna  software  yang terintegrasi maka dalam proses pengolahan data menjadi suatu bentuk informasi, akan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan akurat. Suatu hasil pengembangan sistem informasi harus mendukung aktivitas organisasi sampai jangka waktu tertentu, karena keberadaan suatu sistem informasi akan disesuaikan dengan perkembangan organisasi atau perusahaan. Perkembangan perusahaan, permasalahan-permasalahan baru akan muncul dan informasi yang dibutuhkan semakin komplek. 

Penggunaan suatu rancangan desain baru yang dapat menunjang pelayanan kebutuhan informasi kepada pengguna sistem yang semakin meningkat agar tetap menjaga perusahaan berada di depan pesaing dan tetap menyetarakan diri dengan revolusi teknologi dan dampaknya pada produk atau jasa perusahaan. Pimpinan harus tetap mengikuti dan memanajemen informasi tertentu dan mengorganisasikannya untuk pengambilan keputusan.

Apotek merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan, yang menyediakan obat bebas, obat resep yang diperlukan masyarakat dalam membantu mewujudkan tercapainya kesehatan. Kemudahan, kecepatan dan kepuasan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam usahanya memperoleh keuntungan. Oleh karena itu dibutuhkan rancangan sistem yang dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat 

ISI
Definisi - Definisi
Sistem
Sistem merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan dalam melaksanakan suatu pkerjaan tertenu. Sistem terdiri dari unsure yang dapat dikenal, saling melengkapi karena satu maksud, tujuan, dan sasrang. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub sistem.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sfat tertentu, yaitu:
  • Komponen sistem, suatu sistem terdiri dai sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian – bagian dari sistem
  • Batas sistem, merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas ini memungkinkan suau sistem dipandangsebagai satu kesatuan
  • Lingkungan luar sistem, lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar bata dari sisem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut.
  • Penghubung sistem, Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya
  • Masukan sistem, masukan adalah energy yang simasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
  • Keluaran sistem, keluaran adalah hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembungan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain
  • Pengolahan sistem, suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran
  • Sasaran sistem, Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dari sistem dan keluaran yang akan dihasilkan dari sistem. Suatau sitem dikatakan berhasil bila mngenai sasaran yang telah ditetapkannya.
Informasi
Pada dasarnya informasi merupakan hal yang sangat penting bagi berbagai pihak dalam perusahaan terutam bagi pihak management perusahaan di dalam pengambilan suatu kepuusan yang dapat diperoleh dari suatu sistem yaitu processing system atau information generating system

Definisi umum, informasi adalah sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pihak yang menerimanya dan bermanfaat di dalam pengambilan suatu keputusan pada saat ini maupun saat mendatang.

Informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi ini dimanfaatkan oleh pengguna internal dan eksternal. Pihal internal terdiri dari semua orang yang terlibat didalam apotek, sedangkan pengguna eksternal adalah pihak yang berkepentingan diluar, seperti PBF, pasien, dokter.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan  tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat waktu (timeliness) 
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang akan tidak bernilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3.     Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch k. Roscoe Davis
sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan “.Jogiyanto(2005:8)
John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada Jogiyanto (2005:8) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2.  Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk manghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.  Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.  Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu penegndalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). 
5.  Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyedia informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas  dan untuk mengefisiensikan kapasitas penyimpanan. Basis data  diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan prangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Manajemen System).
6.  Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotese dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem  dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan  dapat langsung cepat diatasi.

Perancangan sistem Informasi
Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun sebuah sistem adalah:
1.   Kebutuhan perusahaan, organisasi atau lembaga, yaitu dengan cara memahami bidang yang akan dikembangkan, sasaran yang dibidik serta media yang akan digunakan.
2.   Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh sistem yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif. Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara. 
3.  Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan-keinginan dari si pemakai sistem informasi seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan akses dan kemudahan dalam pengoperasian.
4.  Kebutuhan teknis, yaitu meliputi arsitektur dan konfigurasi sistem. Secara teknis peralatan dan teknologi yang digunakan, termasuk pertimbangan penggunaan peralatan yang tidak standar, seperti peralatan multimedia, kebutuhan interface, database dan perangkat lunaknya.

Elemen Perancangan Sistem Informasi
 Elemen proses perancangan meliputi :
a. Perancangan Data
Perancangan Data merupakan Transformasi model data  yang dihasilkan oleh proses analisis menjadi struktur data yang dibutuhkan pada saat implemntasi.
b. Perancangan Arsitektur
Perancangan Arsitektur merupakan definisi keterkaitan antara elemen-elemen utama yang akan membentuk program.
c. Perancangan Antarmuka 
Perancangan Antarmuka merupakan penjabaran komunikasi internal perangkat lunak, antara perangkat lunak dengan sistem diluarnya, dan antara perangkat lunak dengan usernya. 
d. Perancangan Prosedur 
Perancangan Prosedur merupakan transformasi elemen  struktural dan arsitektur program menjadi deskripsi prosedur.

Persediaan obat Apotek
Persediaan obat di Apotek dilakukan dari pemesanan obat ke supplier yang nanti datang di antar pengirim, obat yang dikirim akan masuk ke penerimaan lalu masuk ke stok obat jika ada obat yang tidak sesuai pesanan dan rusak maka obat di retur ke supplier. Obat  yang ada di stok untuk dijual dalam opreasi normal ke konsumen.

Pengertian Apotek
Dalam peraturan pemerintah no.25 tahun 1980 yang dimaksud apotek adalah suatu tempat terrtentu, tempat dilakukan perkerjaan kefarmasiaan dan  pengeluaran obat kepada masyarakat. Apotek adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani apotheca yang secara harfiah berarti "penyimpanan". Menurut KepMenKes No.1027/MENKES/SK/IX/2004, apotek adalah tempat tertentu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan kefarmasian, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Menurut definisi di atas dapat diketahui bahwa apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, selain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan praktek profesi apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.

Pengertian Pengujian (Testing)
Testing adalah proses mengeksekusi program secara intensif untuk menemukan kesalahan – kesalahan. Testing sangat penting sebab akan mempengaruhi pada tata cara pengujian. Pengujian tidak hanya untuk mendapatkan  program yang benar, namun juga memastikan bahwa program tersebut bebas  dari kesalahan – kesalahan untuk segala kondisi.
Testing adalah proses menjalankan dan mengevaluasi  sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum. Dan untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya. 

Prinsip pengujian yang harus diperhatikan
a.  Dapat dilacak hingga ke persyaratan atau dokumen SRS
b.  Pengujian harus direncanakan sebelum pelaksanaan pengujian
c.  Pengujian harus dimulai dari hasl yang kecil, diteruskan ke hal-hal yang besar.
d.  Pengujian yang berlebihan tidak akan mungkin dapat dilaksanakan
e.  Pengujian sebaiknya dilakukan oleh pihak ketiga.


Tujuan Pengujian :
1.  Menilai apakah perangkat lunak yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan pemakai.
2.  Menilai apakah tahap pengembangan perangkat lunak telah sesuai  dengan metodologi yang digunakan.
3.  Membuat dokumentasi hasil pengujian yang menginformasikan kesesuaian perangkat lunak yang diuji dengan spesifikasi  yang telah ditentukan.

Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan  sekumpulan komputer otonom yang saling terhubung satu dengan yang lainnya menggunakan  protocol komunikasi melalui media transmisi pada suatu jaringan komunikasi data.


Topologi Fisik Jaringan Komputer
Topologi jaringan adalah  struktur jaringan untuk mengidentifikasi cara bagaimana simpul atau pusat di dalam jaringan saling berhubungan. di antaranya :
1.  Topologi Star Network
Pada topologi ini Local Area Network terdiri dari sebuah central node yang berfungsi sebagai pengatur arus informasi dan penanggung jawab komunikasi dalam suatu jaringan. Jadi jika  node yang satu ingin berkomunikasi dengan node yang lain maka harus melalui central node.



Topologi Star Network

Mengingat pentingnya fungsi dari central node, maka dalam sistem ini biasanya komputer yang digunakan sebagai central  node merupakan komputer besar atau mainframe komputer yang memiliki kemampuan dan kecepatan tinggi.
2.  Topologi Bus Network
Pada topologi ini, node yang satu dengan node yang lain dihubungkan dengan suatu jalur data atau bus.



Topologi Bus Network

Pada gambar kita amati bahwa sistem topologi bus bisa tidak memiliki central  node dan semua  node memiliki status yang sama antara satu dengan yang lainnya.
3.  Topologi Loop Network
Topologi  Loop network menghubungkan antara  node secara serial dalam bentuk suatu lingkaran tertutup. Seperti halnya pada topologi bus, semua node memiliki status yang sama.


Topologi Loop Network

Pada topologi  loop network ini setiap  node dapat melakukan tugas untuk operasi yang berbeda-beda. Tetapi topologi ini memiliki kelemahan bahwa jika salah satu  node rusak, maka akan dapat menyebabkan gangguan komunikasi antar  node satu denagn yang lainnya.
4.  Topologi Ring Network
Topologi  Ring Network atau topologi cincin ini merupakan topologi hasil penggabungan antara topologi loop network dengan topologi bus network. Keuntungannya adalah bahwa jika salah satu  node rusak, maka tidak akan mengganggu jalannya komunikasi antar node karena node yang rusak tersebut diletakan terpisah dari jalur data.



 Topologi Ring Network
5.  Topologi Hierarki Network
Topologi  Hierarki/Web Network dapat dilihat seperti pola struktur organisasi pada sebuah perusahaan. Model hirarki ini dapat dilihat seperti pada gambar di bawah.



Topologi Hierarki Network

Pengertian Client Server
 Client-server merupakan model hubungan sebuah jaringan yang  memungkinkan untuk mensentralisasi fungsi dari aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersamaan memakai sumber daya pada file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, dan workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server.

Perangkat Lunak Pendukung
Tanpa perangkat lunak pendukung sebuah komputer tidak akan berguna. Komputer membutuhkan perangkat lunak untuk beroperasi dan membutuhkan sistem operasi atau program untuk membuat komputer bekerja sama secara baik. Perangkat lunak pendukung adalah program yang dirancang untuk mendukung perantara hardware untuk bekerja bersama dan menyediakan bantuan program aplikasi.

Microsoft Visual Basic
Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat program apilkasi berbasis orientasi objek atau objek oriented program (OOP).  Visual Basic merupakan pengembangan dari bahasa Basic yang pernah populer. Dengan Visual Basic, perancangan sebuah program akan lebih mudah dan menyenangkan karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap yang memiliki standar Window

Project Baru Dengan Visual Basic






Tampilan Visual Basic
Gambar tampilan visual basic terdiri dari :
1 . Menu
2.  Toolbar standar
3.  Project explorer
4. Property Window
5. Lay out window
6. toolBox.

SQL Server 2000
Sql server 2000 diluncurkan pada tahun 2000. Sql server ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya yaitu Sql server versi 7.0 yang diluncurkan tahun 1999. Microsoft sql server 2000 merupakan salah satu database relational yang banyak digunakan oleh dunia usaha baik perusahaan-perusahaan besar maupun menengah. Sql server 2000 ini dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitektur client-server. Sehingga dengan menggunakan sql server memungkinkan pengguna dapat mengolah data dalam database terpusat atau yang sering disebut server.

Crystal report
Crystal Report merupakan salah satu produk dari Seagate Software yang menangani perkembangan teknologi penyajian laporan. Crystal report  merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Mencetak dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan. Dalam mendesain laporan digunakan adalah crystal report 
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 
1. Membuat Laporan 
2.  Dari jendela Visual Basic pilih menu Add-Ins kemudian pilih Report Designer.
3.  Pilih menu File, kemudian klik New. Kemudian muncul Create New Report  pilihlah Standart, untuk membuat laporan dengan format standar.


Create New Report

4.  Tampilan berikutnya adalah Create Report Expert. Pada Tab> Tables klik tombol Data File untuk menampilkan dialog Choose Database File.  Tentukan File Database yang akan digunakan. Klik tombol Add.
5.  Klik Tab Fields kemudian pilih semua field dalam queri absen tekan tombol All
6.  Karena sudah tidak ada pengaturan lebih lanjut maka klik Preview Report untuk menampilkan struktur laporan dan klik Preview Sample untuk menampilkan contoh hasil laporan.
7.  Membuat laporan.
Laporan penerimaan




TAHAP ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 
  
Analisa sistem yang sedang berjalan 
Analisis Dokumen 
Analisis dokumen dilakukan untuk mengetahui sistem  informasi, apakah data yang didapat sekarang sudah cukup menghasilkan informasi yang dibutuhkan. 
Adapun dokumen yang digunakan berkaitan dengan kegiatan penjualan dan pembelian dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu dokumen masukan dan dokumen keluaran. Dokumen  masukan merupakan dokumen yang dipakai sebagai sumber data ataupun dokumen yang digunakan sebagai masukan dalam sistem. Sedangkan dokumen keluaran adalah dokumen yang dihasilkan oleh sistem. Dokumen – dokumen tersebut mempunyai bentuk seperti: 
Nama   :   Untuk menjelaskan nama dokumen tersebut 
Fungsi  :   Untuk menjelaskan kegiatan informasi yang digunakan 
Sumber : Asal dokumen 
Rangkap : Jumlah salinan dokumen 
Distribusi : Menjelaskan ke proses apa saja dan ke bagian 
 Mana saja data itu mengalir 
Atribut  : Semua yang ada dalam dokumen 


a)  Analisis Dokumen Masukan 
 Dokumen  masukan merupakan dokumen yang dipakai sebagai sumber data ataupun dokumen yang digunakan sebagai masukan dalam sistem. Yang termasuk kedalam dokumen masukan adalah sebagai berikut: 
1. Nama  : Resep 
Fungsi  : catatan obat dari hasil pemeriksaan dokter. 
Sumber  : Dokter 
Rangkap : 1 (satu) 
Distribusi : Konsumen ke apotek 
Atribut : no_resep, tgl, nama_pasein, umur, alamat, nama _ dokter, nama_obat,  jumlah_obat, dosis. 
2.  Nama  : Kartu stok 
Fungsi : untuk menginputkan data stok obat baru pada database apotek. 
Sumber  : Apoteker 
Rangkap : 1(satu) 
Distribusi : - 
Atribut  :identitas_apotek,kode_obat,nama_obat,harga_obat, keluar_obat, masuk_obat. 
3.  Nama  : Faktur pembelian 
Fungsi  : catatan pembelian obat 
Sumber : supplier  
Rangkap : 2(dua) 
Distribusi : Apoteker 
Atribut  :identitas_apotek,kode_obat,nama_obat, harga_obat. 


b)  Analisis Dokumen Keluaran 
Dokumen keluaran adalah dokumen yang dihasilkan oleh sistem. 
Yang termasuk kedalam dokumen keluaran dalah sebagai berikut:  
1. Nama  : Nota penjualan 
Fungsi  : untuk menuliskan bukti transaksi penjualan. 
Sumber  : Apotek 
Rangkap : 2 (dua) 
Distribusi : kasir ke konsumen 
 Atribut  : no_nota,tgl_penjualan, nama_pasien,alamat, total. 
2.  Nama  : Nota pesanan 
Fungsi  : Dokumen sebagai data-data  Pemesanan kepada supplier. 
Sumber  : Apoteker 
Rangkap : 1 (satu) 
 Distribusi : Apoteker ke supplier 
Atribut  : no_pemesanan, identitas_apotek, nama_obat, qty_obat, identitas_supplier . 


Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan 
Analisis prosedur sistem yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan data dari suatu sistem yang sedang berjalan disuatu perusahaan atau instansi. Analisis prosedur sistem  yang sedang berjalan berikut ini merupakan prosedur penjualan dan pembelian adalah sebagai berikut : 

A.   Analisis Prosedur Penjualan Obat Resep 
1. Konsumen memberikan resep ke kasir. 
2.  Kasir menerima resep lalu menginputkan data yang ada di resep, lalu dihitung untuk mengetahui total bayar untuk diinformasikan ke konsumen, jika konsumen  setuju dengan harga maka cetak faktur jual lalu resep diserahkan ke apoteker. 
3.  Apoteker menyediakan atau meracik obat sesuai resep lalu obat di kemas dan diserahkan ke juru resep. 
4.  Juru resep memberikan obat serta menjelaskan aturan pakai obat dan faktur penjualan ke konsumen. 
5.  Kasir mencetak laporan penjualan lalu diserahkna ke pemilik Apotek. 

B.  Analisis Prosedur Penjualan non resep  
1.  Konsumen meminta non resep. 
2.  Kasir menginputkan obat yang diminta konsumen, jika obat ada lalu dihitung harga obat untuk diinformasikan ke konsumen. Jika setuju dengan harga maka Juru resep menyediakan obat, lalu obat dan diserahkan ke konsumen.  
3.  Kasir mencetak faktur penjualan lalu diserahkan ke konsumen. 
4.  Mencetak laporan penjualan lalu diserahkan ke pemilik Apotek.  

C.  Analisis Prosedur Pemesanan Obat. 
1.  Apoteker mengiputkan nama supplier lalu mengecek stok obat, pilih obat 
berdasarkan stok minimum inputkan jumlah pesanan. 
2.  Apoteker mencetak faktur pesanan untuk diserahkan ke supplier. 
3.  Apoteker mencetak laporan pemesanan untuk diserahkan ke pemilik Apotek. 

D.  Analisis Prosedur Pembelian Obat 
1.  Supplier membuatkan faktur pembelian yang akan diserahkan pada saat obat dikirim ke apotek.    
2.  Apoteker menerima faktur pembelian lalu  mengecek faktur pembelian disesuaikan dengan daftar pesanan jika sesuai maka data pembelian akan diinputkan ke data obat dan jika tidak sesuai akan kembali ke pembelian.  
3.  Apoteker mencetak laporan pembelian untuk diserahkan ke pemilik Apotek. 

E.  Analisis prosedur retur obat injeksi yang  berjalan 
1.  Konsumen memberikan nota dan obat injeksi ke apoteker lalu dicek obat apakah sesuai dengan yang ada di apotek dan tidak melebihi dua hari setelah dijual.
2.  Nota diterima kasir untuk dicatat retur lalu dipotong 10% dari harga jual lalu uang dikembalikan ke konsumen. 
3.  Kasir membuatkan laporan retur jual obat injeksi yang diserahkan ke Pemilik Apotek. 


F.  Analisis prosedur retur beli 
1.  Supplier mengirim obat yang telah dipesan apoteker 
2.  Apoteker mengecek obat yang dipesan jika sesuai jumlah dan obat tidak  rusak masuk ke penerimaan obat jika tidak apoteker mencatat retur obat untuk diserahkan ke supplier.    
3.  Apoteker membuat laporan retur beli lalu diserahkan ke Pemilik Apotek. 


Flow Map 
Flowmap  menggambarkan aliran dan informasi antar area didalam sebuah organisasi dan menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci flowmap menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, dan tujuan digunakannya dokumen tersebut. Flowmap bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. 
Berikut ini flowmap prosedur sistem penjualan dan pembelian, juga administrasi keuangan di apotek

 Flow map prosedur penjualan resep yang berjalan 


Flow map prosedur penjualan obat bebas yang berjalan




Flow map prosedur pemesanan yang berjalan



 Flow map prosedur pembelian yang berjalan 




Flowmap Retur Obat Injeksi 63 






Flow Map retur beli yang berjalan 

Keterangan : 
R1 : Arsip laporan retur obat injeksi 
LR :Arsip laporan retur beli 


Diagram Konteks 
Diagram konteks berfungsi untuk mendefinisikan awal dan akhir dari data yang masuk dan keluar pada suatu sistem.  Berikut ini merupakan diagram konteks pada Sistem Informasi penjualan,  pembelian dan administrasi keuangan Apotek 


Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan 

Data Flow Diagram (DFD) 
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran secara logikal. DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data. 


Data Flow Diagram penjualan resep yang berjalan



Data Flow Diagram penjualan non resep berjalan 

Data Flow Diagram pemesanan yang berjalan


 Data Flow Diagram pembelian yang berjalan 


Flow Map retur obat injeksi yang berjalan 

Flow Map retur beli yang berjalan 

Perancangan Sistem 
Setelah melakukan tahap analisis sistem maka pada tahap perancangan ini penulis akan membuat sebuah rancangan sistem informasi pengolahan data Apotek 


Gambar Umum Alur Data


Gambaran umum yang terlibat dalam Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Obat di apotek adalah sebagai berikut :

1.  Apoteker adalah orang yang mengelola data obat, stok obat, data pemesanan, transaksi  pembelian,retur pembelian, membuat laporan pembelian, laporan retur pembelian. 
2.  Kasir adalah orang yang mengelola transaksi penjualan, retur penjualan, membuat laporan penjualan, laporan retur pembelian, pencatatan biaya pengeluaran Apotek, membuat laporan keuangan.  


Perancangan Prosedur yang Diusulkan 
Perancangan proses atau prosedur yang diusulkan terdiri dari Narasi Prosedur, Flowmap Sistem, Diagram Konteks, Data Flow  Diagram (DFD), dan Kamus Data. 


1. Narasi Prosedur 

A.  Penjualan obat resep 

  • Konsumen memberikan resep ke juru resep. 
  • Kasir menerima resep lalu menginputkan data yang ada di resep, lalu dihitung untuk mengetahui total bayar untuk diinformasikan ke konsumen, jika konsumen  setuju dengan harga maka cetak faktur jual lalu resep diserahkan ke apoteker.
  • Apoteker menyediakan atau meracik obat sesuai resep lalu obat di kemas dan diserahkan ke juru resep.
  •  Juru resep memberikan obat serta menjelaskan aturan pakai obat dan faktur penjualan ke konsumen.
  • Kasir mencetak laporan penjualan. 

B.  Penjualan Non Resep 

  • Konsumen meminta obat bebas. 
  • Kasir menginputkan obat yang diminta konsumen, jika obat ada lalu dihitung harga obat untuk diinformasikan ke konsumen. Jika setuju dengan harga maka Juru resep menyediakan obat, lalu obat dan diserahkan ke konsumen.  
  • Kasir mencetak faktur penjualan lalu diserahkan ke konsumen. 
  • Mencetak laporan penjualan lalu diserahkan ke pemilik Apotek.  

C.  Retur  penjualan 

  • Konsumen menyerahkan obat serta nota pembelian lalu diserahkan ke kasir. 
  • kasir lalu mengcek pada retur penjualan jika obat serta no penjualan sesuai dengan yang ada di apotek maka obat bisa diretur dengan di potong biaya 10%, jika tidak sesuai obat serta nota dikembalikan ke konsumen.
  • Kasir  mengembalikan uang retur ke konsumen.  

D.  Pemesanan obat 

  • Apoteker mengecek stok obat, jika stok minimum berkurang apoteker menginputkan data pemesanan obat.
  • Apoteker mencetak surat pesanan untuk diserahkan ke supplier. 
  • Apoteker memcetak laporan pemesanan untuk diserahkan ke pemilik Apotek. 

E.  Pembelian Obat 

  • Supplier membuatkan faktur pembelian yang akan diserahkan pada saat obat dikirim ke apotek. 
  • Apoteker menerima faktur pembelian lalu  menginputkan data pembelian.  
  • Supplier menyerahkan obat retur, lalu apoteker mnginputkan ke penerimaan obat.
  • Apoteker mencetak laporan pembelian untuk diserahkan ke pemilik Apotek. 

F.  Retur pembelian 

  • Apoteker inputkan data retur 
  • Apoteker mencetak faktur retur beli lalu diserahkan  ke supplier. 
2. Flow Map 
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan - tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 
gambar Flow Map berikut ini: 




Flow Map penjualan Obat Resep yang diusulankan 

 FlowMap Penjualan Obat bebas yang Diusulkan



 FlowMap Prosedur Retur Jual Yang diusulkan 

Pemesanan obat yang diusulkan




Flow Map Pembelian yang Diusulkan 

Flow Map Prosedur Retur pembelian

3. Diagram Konteks 
Untuk menggambarkan sistem secara umum yang mewakili seluruh proses yang terjadi dan menggambarkan bagaimana hubungan antara proses utama dengan entitas yang terlibat dalam sistem, 
maka penyusun menggambarkan diagram konteks dari sistem yang diusulkan sebagai berikut : 

Diagram Konteks Yang Diusulkan 

4.  Data Flow Diagram 
Data Flow Diagram merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya. Berikut adalah DFD Sistem Informasi persediaan obat di apotek
a.  DFD level 1  
DFD level 1 menjelaskan mengenai proses-proses yang terjadi pada sistem infromasi persediaan obat secara terperinci. Gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 1 sistem informasi persediaan obat yang diusulkan. 


DFD Level 1 Yang Diusulkan 
b.  DFD level 2 proses 1  
DFD level 2 proses 1 merupakan perincian dari proses 1 pada sistem informasi persediaan obat. Gambar dibawah ini menjelaskan  Data Flow. Diagran level 2 proses 1 sistem informasi persediaan obat  yang diusulkan yakni proses pesanan : 


 DFD Level 2 Proses 1 Pesanan Yang Diusulkan 

c.  DFD level 2 proses 2  
DFD level 2 proses 2 merupakan perincian dari proses 2 pada sistem  informasi persediaan obat  yang diusulkan Gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 2 sistem informasi yang diusulkan yakni proses penerimaan obat
DFD Level 2 Proses 2  Pembelian Yang Diusulkan 

d.  DFD level 2 proses 3 
DFD level 2 proses 3 merupakan perincian dari proses 3 pada sistem 
informasi persediaan obat  yang diusulkan Gambar dibawah ini menjelaskan 
Data Flow Diagran level 2 proses 3 sistem informasi yang diusulkan yakni 
proses  retur beli obat 


level 2 proses 3 Retur Beli Yang Diusulkan 

e.  DFD level 2 proses 4 
DFD level 2 proses 4 merupakan perincian dari proses 4 pada sistem informasi persediaan obat  yang diusulkan Gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 4 sistem informasi yang diusulkan yakni proses  penjualan obat 
level 2 proses 4 Penjualan Yang Diusulkan 

f.  DFD level 2 proses 5  
DFD level 2 proses 5 merupakan perincian dari proses 5 pada sistem informasi persediaan obat  yang diusulkan Gambar dibawah ini menjelaskan Data Flow Diagran level 2 proses 5 sistem informasi yang diusulkan yakni proses retur  penjualan obat 
 DFD level 2 proses 5 Retur Jual Yang Diusulkan 

5. Kamus Data 
1.  Nama Arus Data : data  pesanan 
Alias  : -  
Aliran Data : proses 1- f.  pesanan 
Struktur Data : nama_supplier, kode_obat, nama_obat, jumlah_obat,  Harga_obat 
2.  Nama Arus Data : faktur pesanan 
Alias  : - 
Aliran Data : f.pesanan – proses 3, proses 3 – Supplier. 
Struktur Data   :no_pesanan,Tgl_pesanan, qty,jenis_barang,harga, jumlah 
 3.  Nama Arus Data  : Laporan pesanan 
Alias  : - 
Aliran Data  : proses 4 – f. laporan pesanan, 
f. laporan pesanan – pemilik apotek. 
Struktur Data  :Tgl_pesanan,qty,jenis_barang,harga, Jumlah. 
4.  Nama Arus Data  : Data pembelian 
Alias  : - 
Aliran Data : Apoteker – proses 1, proses 1 – f. Pembelian 
Struktur Data : no_faktur, nama_supplier,  kode_obat, nama_obat, tipe_obat, satuan_obat, qty, harga, total. 
5.  Nama Arus Data  : laporan pembelian 
Alias  : - 
Aliran Data  : f. pembelian – proses 3, proses 3 –  
f. laporan pembelian, f.laporan pembelian – pemilik apotek.  
Struktur Data :  tgl_faktur, nama_barang, no_batch,  qty, satuan, harga, total 
6.  Nama Arus Data : Data retur beli  
Alias  : - 
Aliran Data : Apoteker – proses 1, proses 1 – f.  Retur beli 
Struktur Data : no_faktur, tgl_faktur, kode_barang,  nama_barang, satuan, stok_tersedia, harga, jumlah, nama_supplier. 
7.  Nama Arus Data : faktur retur beli 
Alias  : - 
Aliran Data : proses 2 – f. faktur retur beli, f. 
 Faktur beli – supplier. 
Struktur Data : no_faktur, tgl_faktur, kode_barang, nama_barang, satuan, stok_tersedia, harga, jumlah, nama_supplier. 
8.  Nama Arus Data : obat resep, obat bebas 
Alias  : -  
Aliran Data : Konsumen – proses4 , proses 4 
f. penjualan  
Struktur Data : nama_pasein, nama_obat, jumlah_obat,harga obat 
9.  Nama Arus Data : data harga obat 
Alias  : - 
Aliran Data : f.penjualan –  proses 4 
Struktur Data : harga_jual_obat, jumlah, total  bayar.   
10.  Nama Arus Data : data transaksi 
Alias  : -
Aliran Data  :f. penjualan- proses 4, proses 4-konsumen 
Struktur Data : tgl_penjualan, nama_konsumen,  qty, jenis_barang, harga, jumlah,  total. 
11. Data retur jual 
Nama Arus Data : data retur jual 
Alias  : - 
Aliran Data  : konsumen – proses 1, proses 1 – f.penjualan, f.penjualan – proses 2,proses 2-f.retur jual Retur jual 
Struktur Data  : no_nota, nama_konsumen, qty, Jenis_obat,nama_obat,jumlah, harga,potongan, total. 
12. Nama Arus Data : Data potongan retur 
Alias  : -  
Aliran Data  : proses 2 – proses 3, proses 3 –  Konsumen 
Struktur data  : harga,potongan, total. 
13. Nama Arus Data : Data laporan retur jual 
Alias  : -  
Aliran Data  : f.retur jual – proses 4, proses 4 –  
f. laporan retur jual  
Struktur data  : no_retur, nama_obat, jumlah, harga, potongan, total.



Perancangan Basis Data
Tujuan perancangan basis data adalah untuk memberikan gambaran perancangan basis data dari sistem yang berjalan dengan cara melakukan normalisasi pada tabel yang akan dirancang. Perancangan basis data ini meliputi normalisasi, Relasi Tabel,  ERD,   struktur file dan kodifikasi. 
1. Normalisasi 
Berikut ini adalah tahapan normalisasi dari sistem  informasi pengolahan data apotek : 
a.  Bentuk unnormal 
Pada tahap ini semua data yang ada akan direkam tanpa format tertentu dan data bisa jadi mengalami duplikasi. 
Resep = { no_resep, tgl_resep, nama_pasien,  nama_obat, jumlah}  
Nota penjualan = {no_nota, tgl_penjualan, nama_konsumen,  qty, jenis_barang, harga, jumlah, total } 
Nota pesanan = {no_pesanan, Tgl_pesanan, qty, jenis_barang,  harga,  jumlah} 
Faktur pembelian = { no_faktur, tgl_faktur, kode_barang,  nama_barang,qty,satuan,harga,total,nama_supplier,alamat-supplier,nama_apotek, alamat_apotek} 
Faktur pembelian kredit = {no_faktur_kredit, tgl_faktur_kredit, kode_barang,nama_barang,qty,satuan, harga,diskon,total,nama_supplier,alamat,supplier,na ma_apotek,alamat_apotek, Jatuh_tempo} 
Kartu stok = { tgl_terima, supplier,  nama_obat, satuan,  harga,  masuk, keluar, sisa } 
Retur penjualan = { no_nota, nama_konsumen, qty, Jenis_obat, nama_obat, jumlah, harga, potongan, total} 
Retur pembelian = { no_faktur, tgl_faktur, kode_barang,  nama_barang, satuan, stok_tersedia, harga, jumlah, nama_supplier } 
Laporan penjualan resep = {tgl_jual_resep,nama_obat,harga,  jumlah, total } 
Laporan penjualan obat bebas = {tgl_jual_obat_bebas,  nama_obat, jumlah, harga, total } 
Laporan pembelian = { tgl_faktur, nama_barang,  qty, satuan, harga, total}  
b.  Bentuk normal pertama 
Suatu relasi dikatakan mempunyai bentuk normal pertama bila 
semua domain adalah sederhana. Artinya setiap atribut mempunyai 
domain tunggal.
{no_resep,tgl_resep,nama_pasien,nama_obat,jumlah,no_nota, tgl_penjualan, nama_konsumen, qty, jenis_barang, harga, jumlah, total, no_pesanan,Tgl_pesanan,no_faktur,tgl_faktur,kode_barang, nama_barang, satuan,diskon,nama_supplier,alamat_supplier,nama_apotek,alamat_apotek ,tgl_terima,nama_supplier,masuk,keluar,sisa,jenis_obat,potongan,stok_tersedia,tgl_jual_obat_bebas, Tgl_pembayaran} 
c.  Bentuk normal kedua 
Menentukan kunci dari normalisasi pertama yang digunakan sebagai 
primary key pada tabel, sebagai berikut : 
1)  No resep 
2)  No nota 
3)  No pesanan 
4)  No faktur 
5)  Kode obat 
Tbl_resep = {no_resep*, tgl_resep, nama_obat, nama_pasien, jumlah_obat} 
Tbl_Penjualan ={no_nota*, tgl_penjualan, kode_barang,nama_barang, qty, 
satuan, harga, total } 
Tbl_pesanan = {no_pesanan*, tgl_pesanan, kode_barang,  
Nama_barang, qty, satuan, harga,total } 
Tbl_pembelian = {no_faktur*, tgl_faktur, kode_barang,  
Nama_barang, qty, satuan, harga, total } 
Tbl_barang = {kode_barang*, jenis_barang, nama_barang } 
d.  Bentuk normal ketiga 
Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang  tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key  secara utuh, adapun perbedaan dari normalisasi kedua dan ketiga adalah pada normalisasi kedua tidak terdapat field – field yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer tiap- tiap tabel sedangkan pada normalisasi ketiga sudah ditentukan field-field mana saja yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer pada tiap tabel sebagai relasi/penghubung tabel satu ke tabel yang  lain. Seperti terlihat dibawah ini : 
Tbl_jual = { no_faktur_jual*, tgl_transaksi, nama_ customer} 
Tbl_jual_detail = { id_jual_detail*, no_faktur_jual,  kode_obat**, qty_jual, harga_jual } 
Tbl_beli = { no_faktur_beli*, tgl_transaksi, kode_supplier**,no_faktur_pesan**, jenis_bayar, jatuh_tempo, tgl_bayar } 
Tbl_beli_detail = { id_beli_detail*,no_faktur_beli,  kode_obat**, qty_beli, harga_beli }  
Tbl_pesanan = {no_faktur_pesanan*, tgl_transaksi, kode_supplier**} 
Tbl_pesanan_detail = {id_pesanan_detail*,  no_faktur_pesanan,kode_obat**,qty_pesanan, harga_beli} 
Tbl_obat = {Kode_obat*, nama_obat, tipe_obat, jenis_obat, satuan_obat, supplier harga_jual, harga_beli, stok_obat, min_obat} 
Tbl_supplier = { kode_supplier*, nama_supplier, alamat_supplier, kota_supplier,  Telp_supplier, contact_supplier} 
Tbl_retur_beli = {no_retur_beli*,no_faktur_beli,tgl_transaksi} 
Tbl_retur_beli_detail = {id_retur_beli*, no_retur_beli, kode_obat**, qty_retur_beli, harga_beli} 
Tbl_retur_jual = {no_retur_beli*, tgl_transaksi,  no_faktur_jual** } 
Tbl_retur_jual_detail = { id_retur_beli*, no_retur_jual,  kode_obat**, qty_retur_jual, harga_jual} 
Keterangan : 
* = simbol kunci primer 
** = simbol kunci tamu 

2. Relasi Tabel 
Untuk mengorganisasikan file yang bertujuan menghilangkan group elemen yang berulang maka dibuatkan relasi antar tabel, yang merupakan pengelompokan data dari tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya sangat berfungsi untuk mengakses item sedemikian rupa  sehingga database mudah dimodifikasi. Adapun bentuk relasi antar tabel dari sistem aplikasi yang diusulkan adalah sebagai berikut : 



3. Entity Relationship Diagram (ERD) 
Untuk membantu dalam melakukan perancangan proses, maka penyusun membuat E-R Diaram yang berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel sebagai berikut : 


Entity Relationship Diagram (ERD) 

4. Struktur File 
Strukturn file dibuat untuk menunjukan arus data yang terdiri dari tiap item atau field data. Struktur data menerangkan property yang dimiliki oleh tiap-tiap item atau field data. 
a.  Nama file  : supplier.db 
Kunci file  : kode_supplier 




Struktur File Supplier 

b.  Nama file   : obat.db 
Kunci file  : kode_obat 
 Struktur File Obat 


c.  Nama file  : pesanan.db 
Kunci file  : no_faktur_pesan 

Struktur File Pesanan 


d.  Nama file  : penjualan.db 
Kunci file  : no_faktur_jual 




 Struktur File Penjualan 


e.  Nama file  : pembelian.db 
Kunci file  : no_faktur_beli 
Struktur File Pembelian 
f.  Nama file  : Retur jual 
Kunci file  : No_faktur _beli 

Struktur File Retur Jual 



g.  Nama file  :  Retur beli 
Kunci file  : no_faktur_beli 




Struktur File Retur Beli 


5.  Kodifikasi 
Kodifikasi digunakan untuk menjabarkan item-item data yang bersifat unik, dalam perancangan ini penyusun melakukan kodifikasi sebagai berikut : 
1.  Kode Supplier 
Format             : X.XXXX 
Keterangan : X : digit 1 menyatakan huruf pertama nama supplier 
                     XXX : digit menyatakan no urutan supplier. 
Contoh            : A.0001 ( Abadi Argo Medica) 
2.  Kode Obat  
Format             : XXX.XXXXX 
Keterangan : XXX : digit  1-3 menyatakan kode tipe obat 
                     XXXX : digit 4-8 menyatakan no_urut 
Contoh            : KER.0001 ( obat keras) 
OBB.0001 ( obat bebas ) 
 OBT.0001 ( obat bebas terbatas) 
3.  Kode Tipe Obat  
Format            : XXX 
Keterangan     : XXX : digit 123 menyatakan huruf awal   nama tipe obat 
Contoh  : KER (obat keras) 
4.  Kode Jenis Obat 
Format           : XXX 
Keterangan    : XXX : digit 123 menyatakan no urut jenis obat 
Contoh          :01  
5.  Kode Satuan Obat 
Format          : XX 
Keterangan   : XX    : digit 12 menyatakan no urut satuan obat 
Contoh          : 01 
6.  No faktur 
Format          : XXXXXXXXXX 
Keterangan     :XX     : digit 1-2 menyatakan nama faktur 
                        XX     : digit 3-4 menyatakan tahun 
                        XX : digit 5-6 menyatakan bulan
                       XXXXXXX : digit 7-11 mennyatakan  no urut Penjualan 
Contoh         :FJ.1012.00001 (faktur jual) 
                     :FB.1012.00001(fakttur beli)
                     :FP.1012.00001(faktur pesan) 

7.  No Retur 
Format       :XXXXXXXXXX 
Keterangan: XX : digit 1-2 menyatakan nama retur 
                    XX : digit 3-4 menyatakan tahun 
                    XX : digit 5-6 menyatakan bulan 
                    XXXX : digit 7-11 menyatakan no urut retur 
Contoh       : RB.1012.00001 

Perancangan Antar Muka 
1. Struktur Menu 
Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu perancangan program untuk memudahkan melihat dan memfungsikan sesuai dengan kebutuhan. Perancangan Struktur program aplikasi merupakan perancangan program secara keseluruhan baik itu dari tampilan menu aplikasi, menu inputan, dan menu laporan.  

Struktur Menu 100 
2. Perancangan Input 
Perancangan input, tampilan dirancang sedemikian rupa agar mudah dioperasikan oleh pemakai. Untuk setiap eksekusi peralatan yang digunakan berupa keyboard dan mouse. Adapun form inputan yang penyusun rancang meliputi  beberapa form yang akan dibutuhkan pada sistem informasi pengolahan data Apotek yang penyusun bangun. Berikut gambaran serta penjelasan dari masing –masing form yang penyusun rancang. 
1.  Form Login  
Pada saat program pertama kali dijalankan, maka form yang pertama kali muncul adalah form login ini. Form login ini berfungsi sebagai filter awal untuk memasuki aplikasi sistem informasi ini, dengan 
password yang rahasia, maka form login ini menjaga  sistem aplikasi supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang. 


Form Login 
g. Tombol Login untuk diproses data login 
h. Tombol keluar untuk keluar dari sistem informasi persediaan obat 
    
2.  Form Ubah Password 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data ubah password 
Form Ubah Password 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data ubah password 
b.  Tombol batal untuk membatalkan data ubah password 
3.  Form Data Pengguna 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data pengguna sistem informasi persediaan obat dengan data  yang   dapat mengakses sebanyak 3 yaitu admin, apoteker dan kasir  

 Form Data Pengguna 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data pengguna 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data pengguna 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data pengguna baru 
d.  Tombol edit untuk merubah data inputan pengguna 
e.  Tombol hapus untuk menghapus data inputan pengguna 
f.  Tombol filter data untuk pemisahan data bedasarkan data pengguna tertentu 
g.  Tombol reset filter untuk mengembalikan data awal 
h.  Tombol tutup untuk keluar dari form data pengguna 
4.  Form Data Tipe Obat 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data tipe yang dimiliki obat 


Form Tipe Obat 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data tipe obat 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data tipe obat 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data tipe baru 
d.  Tombol edit untuk merubah data inputan tipe 
e.  Tombol hapus untuk menghapus data inputan tipe 
f.  Tombol filter data untuk pemisahan data bedasarkan data tipe tertentu 
g.  Tombol reset filter untuk mengembalikan data awal 
h.  Tombol tutup untuk keluar dari form data tipe obat 
5.  Form Data Jenis Obat 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data jenis yang dimiliki obat 

 Form Jenis Obat 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data jenis obat 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data jenis obat 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data jenis baru 
d.  Tombol edit untuk merubah data inputan jenis obat 
e.  Tombol hapus untuk menghapus data inputan jenis obat 
f.  Tombol filter data untuk pemisahan data bedasarkan jenis tertentu 
g.  Tombol reset filter untuk mengembalikan data awal 
h.  Tombol tutup untuk keluar dari form data jenis obat 
6.  Form Data Satuan Obat 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input data satuan yang dimiliki obat 
Form Satuan Obat 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data satuan obat 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data satuan obat 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data satuan baru 
d.  Tombol edit untuk merubah data inputan satuan obat 
e.  Tombol hapus untuk menghapus data inputan satuan obat 
f.  Tombol filter data untuk pemisahan data bedasarkan data satuan tertentu 
g.  Tombol reset filter untuk mengembalikan data awal 
h.  Tombol tutup untuk keluar dari form data satuan 
7.  Form Data Obat 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input data obat 


 Form Data Obat 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data obat 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data obat 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data obat baru 
d.  Tombol edit untuk merubah data inputan obat 
e.  Tombol hapus untuk menghapus data inputan obat 
f.  Tombol filter data untuk pemisahan data bedasarkan data obat tertentu 
g.  Tombol reset filter untuk mengembalikan data awal 
h.  Tombol tutup untuk keluar dari form data obat 
8.  Form pemesanan 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data pemesanan 
obat 


Form Pemesanan 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data pemesanan 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data pemesanan 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data pemesanan 
d.  Tombol cetak faktur untuk mencetak faktur pemesanan 
e.  Tombol tutup untuk keluar dari form data pemesanan 
9.  Form Penerimaan 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input data penerimaan obat 
Form Pembelian 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data pengguna 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data pengguna 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data pengguna baru 
d.  Tombol hapus untuk menghapus data inputan pengguna 
e.  Tombol tutup untuk keluar dari form data pengguna 
10. Form Retur Beli 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data retur beli obat 
  
Form Retur Beli 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data pengguna 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data pengguna 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data pengguna baru 
d.  Tombol kosongkan untuk menghapus data inputan pengguna 
e.  Tombol tutup untuk keluar dari form data penggun 
11. Form Penjualan 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input data penjualan 


 Form Penjualan 
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data pengguna 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data pengguna 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data pengguna baru 
d.  Tombol kosongkan untuk menghapus data inputan pengguna 
e.  Tombol tutup untuk keluar dari form data pengguna 
12. Form Retur Jual 
Form Retur Jual
a.  Tombol simpan untuk menyimpan data pengguna 
b.  Tombol batal untuk membatalkan inputan data pengguna 
c.  Tombol tambah data untuk menambah data pengguna baru 
d.  Tombol kosongkan untuk menghapus data inputan pengguna 
e.  Tombol tutup untuk keluar dari form data pengguna 

3. Perancangan Output 
1.  Cetak Laporan Peneriamaan 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data cetak 
laporan penerimaan 

Form Cetak Laporan Penerimaan 
a.  Tombol tampilkan untuk menampilkan laporan penerimaan 
b.  Tombol keluar untuk kembali ke menu utama 

rancangan laporan penerimaan 
2.  Cetak Laporan Pemesanan 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data cetak 
laporan pemesanan 

Form Cetak Laporan Pemesanan 
a.  Tombol tampilkan untuk menampilkan laporan pemesanan 
b.  Tombol keluar untuk kembali ke menu utama 
 Rancangan Laporan Pemesanan 
3.  Cetak Laporan Penjualan 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input  data cetak 
laporan penjualan 


   Form Cetak Laporan Penjualan 
a.  Tombol tampilkan untuk menampilkan laporan penjualan 
b.  Tombol keluar untuk kembali ke menu utama 
Rancangan Laporan Penjualan 
4.  Cetak Laporan Retur Beli 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input data retur beli 

 Form Laporan Retur Beli 
a.  Tombol tampilkan untuk menampilkan laporan retur bali 
b.  Tombol keluar untuk kembali ke menu utama 


Rancangan Laporan retur beli 
5.  Cetak laporan Retur Jual 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input data retur jual  

            Form Cetak Retur Jual 
a.  Tombol tampilkan untuk menampilkan laporan retur jual 
b.  Tombol keluar untuk kembali ke menu utama 
 Rancangan Laporan retur jual 
6.  Cetak Kartu stok 
Form ini merupakan Gambaran perancangan form input data kartu stok 
 Form Kartu Stok 
a.  Tombol tampilkan untuk menampilkan laporan kartu stok 
b.  Tombol keluar untuk kembali ke menu utama 

Rancangan Kartu stok 




 Perancangan Arsitektur Jaringan  
Perancangan Arsitektur jaringan (Desain Arsitektur) adalah perencanaan bagaimana sistem akan didistribusikan di antara komputer komputer yang ada dan perangkat lunak apa yang akan digunakan untuk masing-masing komputer. 

Pada perancangan arsitektur jaringan, topologi jaringan yang akan digunakan adalah topologi star. Dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan, dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel, maka gangguan hanya terjadi dalam komunikasi antar workstation yang bersangkutan dengan server. Jaringan keseluruhan tidak akan 
mengalami gangguan. Adapun kebutuhan untuk mendukung jaringan ini adalah : 
1.  Media transmisi menggunakan kabel twisted pair, yang tipe 
Unshielded twisted pair (UTP), serta konektor RJ 45. 
2.  Hub, alat penghubung antar komputer. 



PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 

PENGUJIAN
Pengujian adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi  persyaratan atau belum. Dan untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya. Pengujian Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Obat di Apotek dengan menggunakan metode Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian terhadap fungsionalitas perangkat  lunak tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. pengujian Black Box juga merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

IMPLEMENTASI
Tahapan implementasi adalah tahapan penerapan sistem untuk dapat dioperasikan. Pada tahapan ini dijelaskan mengenai  sistem yang dirancang dan bagaimana cara penggunaannya.
Batasan Implementasi 
Mengimplementasikan sistem aplikasi ini ada beberapa hal yang dijadikan batasan – batasan implementasi yaitu sebagai berikut :
1. Implementasi perangkat lunak dilakukan pada PC (personal computer) dengan sistem operasi microsoft windows XP secara client server.
2. Basis data yang digunakan dalam pengimplementasian  ini adalah SQL Server 2000.
3. Pembuatan aplikasi Sistem Informasi persediaan obat dan administrasi dengan menggunkan Visual Basic 6.
Implementasi Perangkat Lunak 
Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah adalah :
1.  Visual Basic 6
Penyusun menggunakan Visual Basic 6  untuk  membuat aplikasi sistem informasi persediaan obat dan administrasi keuangan ini.
2.  SQL Server 2000
Penyusun menggunakan SQL Server untuk membuat basis data.
 Implementasi Perangkat Keras 
Perangkat keras yang digunakan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi untuk menjalankan program tersebut antara lain adalah :
1.  Server
a.  Menggunakan minimal prosessor intel duo core
b.  RAM 1 G
c.  Harddisk untuk menyimpan data  minimal 160Ghz.
d.  DVD RW
e.  Monitor, mouse, keyboard, dan printer
2.  Client
a.  Menggunakan minimal prosesor intel pentium IV 2.0Ghz.
b.  RAM 1 G.
c.  Harddisk untuk menyimpan data minimal 80Ghz.
d.  Kabel jaringan.
e.  Monitor, mouse, keyboard.
Implementasi Basis Data 
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan  SQL Server 2000 Berikut akan dijelaskan langkah-langkah dalam  pembuatan basis data sistem informasi yang dibangun:
1.  Pada jendela kiri halaman utama SQL Server 2000 pilih  Database, kemudian klik kanan pada halaman kosong di jendela kanan dan pilih New Database. Maka akan muncul tampilan Database Propertis.


Halaman Utama SQL Server
2.  Pada halaman database properties, tulis nama database yang akan dibuat. Kemudian klik ok.
 Database Properties
3.  Setelah Database berhasil dibuat, Database yang telah dibuat diklik dandipilih menu tabel sehingga muncul tampilan seperti di bawah ini.Kemudian klik kanan di jendela kanan dan pilih New Table


 Tampilan Menu Tabel
4.  Pada jendela New Table, diinput nama field-field, pilih Data Type serta tentukan length field tersebut. Setelah selesai, klik save pada toolbar.
Form New Table
5.  Pada form Choose Name dimasukan nama tabel yang akan dibuat.Kemudian klik tombol Ok.


 Form Choose Name
Adapun hasil dari dari implementasi basis data adalah sebagai berikut
1)  Tabel Obat

Tabel Obat
2)  Tabel Tipe Obat

Tabel Tipe obat



3)  Tabel Jenis Obat

Tabel jenis obat
4)  Tabel Satuan Obat

Tabel Satuan obat

5)  Tabel Supplier

 Tabel supplier
6)  Tabel Pemesanan

Tabel pemesanan



7)  Tabel Penerimaan

Gambar 5.12 Tabel pembelian
8)  Tabel Retur beli
Tabel Retur beli



9)  Tabel Penjualan
 Tabel penjualan
10) Tabel Retur Jual
 Tabel Retur jual
Implementasi Antar Muka
Kegiatan ini bertujuan untuk menerangkan secara singkatpenggunaan program Pengembangan Sistem Informasi Persedaiaan Obatdi apotek. Cara penggunaanya adalah sebagai berikut :
1. implementasi Form Login
Perancangan tampilan login merupakan syarat untuk dapat memampaatkan secara keseluruhan, di mana yang menggunakan aplikasi ini adalah petugas yang di beri wewenang untuk memasukan data kedalam basisdata ataupun karyawan yang bertugas di masing-masing bagian. Pada menu login ini ada dua data yang harus di masukan , yaitu:
a.  User name
User name merupakan pengguna yang sudah mendaftar dan diberikanwewenang untuk menggunakan aplikasi. Pada kotak teks, yang dimasukan adalah karakter.
b.  Password
Password merupakan syarat mutlak untuk bisa masuk ke dalam sistem, yang harus di masukan dengan tepat, dimaksudkan agar orang yang tidak berhak tidak dapat masuk dan melakukan sesuatu pada sistem. Demi keamanan kemudian diberikan validasi menampilkan karakter yang diketikan dalam bentuk karakter  bintang (*****).



 Login User
2.  Implementasi Form Data  Pengguna
Implementasi form data pengguna digunakan untuk menginput data pengguna dan menampilkan data pengguna sesuai dengan hak akses ada 3 macam, yaitu admin, apoteker , dan kasir, dapat dilihat pada gambar
berikut:

 Form Data Pengguna

3.  Implementasi Form Utama
Jendela menu utama akan muncul  apabila user berhasil memasukan user name dan password dengan benar pada form login. Menu utama akan aktif sesuai dengan hak akses ada 3 macam, yaitu admin, apoteker , dan kasir.


 Form Menu Utama
4. implementasi Form Data Supplier
Implementasi form data supplier digunakan untuk menginput data supplier dan menampilkan data supplier dapat dilihat pada gambar berikut:
 Form Data Supplier
5. Implementasi Form Data Obat
Implementasi form data obat digunakan untuk menginput data obat dan menampilkan data obat dapat dilihat pada gambar berikut


Form Data Tipe Obat
6.  Implementasi Form Data Tipe Obat
Implementasi form data tipe obat digunakan untuk menginput data tipe obat dan menampilkan data tipe obat dapat dilihat pada gambar berikut:
 Form Tipe Obat


7. Implementasi Form Data Jenis Obat
Implementasi form data jenis obat digunakan untuk menginput data jenis obat dan menampilkan data jenis obat dapat dilihat pada gambar berikut:


 Form Jenis Obat
8. Implementasi Form Data Satuan Obat
Implementasi form data satuan obat digunakan untuk  menginput data satuan obat dan menampilkan data satuan obat dapat  dilihat pada gambar berikut:
 Form Satuan obat
9. Implementasi Form Pemesanan
Implementasi form data pemesanan digunakan untuk menginput pemesanan dan menampilkan data pemesanan dapat dilihat pada gambar berikut:

Form Pemesanan
10. Implementasi Form penerimaan
Implementasi form penerimaan digunakan untuk menginput data
penerimaan dan menampilkan data penerimaan dapat dilihat pada gambar berikut:
Form Penerimaan
11. Implementasi Form Retur Beli
Implementasi form retur beli digunakan untuk menginput data retur beli dan menampilkan data retur beli dapat dilihat pada gambar berikut:


Form Retur beli
12.  Implementasi Form pembelian Jatuh Tempo
Implementasi form pembelian jatuh tempo digunakan untuk menginput data pembelian jatuh tempo dan menampilkan data pembelian jatuh tempo dapat dilihat pada gambar berikut:

 Form pembalian Jatuh Tempo
13. Implementasi Form Penjualan
Implementasi form penjualan digunakan untuk menginput data penjualan
dan menampilkan data penjualan dapat dilihat pada gambar berikut:

 Form penjualan
14. Implementasi Form Retur Jual
Implementasi form retur jual digunakan untuk menginput data retur jual dan menampilkan data retur jual dapat dilihat pada gambar berikut:
Form Retur Jual

15. Cetak Laporan Data Pemesanan
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data pemesanan :


Form Cetak Laporan pemesanan
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data pemesanan menurut
periode tanggal .
Cetak Laporan pemesanan
16.Cetak Laporan Data Penerimaan
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data penerimaan :
Form Cetak Laporan Penerimaan
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data penerimaan menurut
periode tanggal .


Cetak laporan penerimaan
17. Cetak Laporan Data Retur Beli
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data retur beli:
 Form cetak laporan retur beli
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data retur beli menurut periode tanggal .


Cetak Laporan retur beli
18.  Cetak Laporan Data kartu stok
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data kartu stok :
 Form cetak laporan data kartu stok
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data stok menurut periode tanggal .

 laporan kartu stok
19. Cetak Laporan Data Penjualan
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data penjualan :
Form cetak penjualan
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data penjualan menurut periode tanggal .
Cetak laporan penjuala
20. Cetak Laporan Data Retur Jual
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data retur jual :
Form cetak retur jual
Berikut ini merupakan tampilan cetak laporan data retur jual menurut periode tanggal .
Cetak laporan retur jual




KESIMPULAN


Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Obat dapat memberikan solusi terhadap masalah yang di hadapi Apotekdengan  membangun sebuah aplikasi yang dapat mempermudah menginputkan retur 
obat , pengecekan jumlah pesan, pengecekan keadaan obat pada saat pengiriman dalam pengecekan stok obat, menginformasikan waktu pembayaran pembelian yang dilakukan secara tunai atau  kredit, 
meminimalisir kesalahan akibat adanya proses penyesuaian antara laporan yang sudah terkomputerisasi dan rekapitulasi. Dengan mengrintegrasikan pemesanan, pembelian, penjualan, retur dan waktu pembayaran secara kredit. sehingga mempermudah dalam pengolahan data, mempercepat 



DAFTAR PUSTAKA
Kusumadewi, Sri. ( 2011 ). Peran Teknologi Informasi dan komunikasi di bidang Obat dan Pengobatan dalam Mendukung Perlindungan Pasien. Yogyakarta : Graha Ilmu