Sabtu, 12 Mei 2012

Flu singapura

Kasus :
Aditya balita berusia 1,5 tahun tiba -tiba berkurang nafsu makannya, demam tinggi, dan demam tinggi. 2 hari kemudian muncul bintil - bintil merah yang timbul dimulut, kaki, dan tangan. Bintil - bintil ini mirip dengan cacar yang lama kelamaan membesar. Dan pada khirnya didiagnosis oleh dokter menderita "FLU SINGAPURA "


Apa sih sebenernya flu singapura itu ?
HFMD (Hand Foot Mouth Disease) atau KTM (Kaki tangan dan Mulut) atau yang lebih ngeTrend dengan sebutan “Flu Singapura” adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus RNA yang termasuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil), Genus Enterovirus ( non Polio ). Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Didalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus.

Flu jenis ini patut diwaspadai pula sebab bisa menimbulkan radang otak dan mematikan penderitanya yang terkena virus yang memiliki virulensi tinggi. Penyakit yang sepanjang tahun selalu muncul ini, terutama pada musim panas, memiliki banyak sekali jenis virus. Salah satu virus yang mematikan (seperti yang mewabah di Singapura ) adalah Enterovirus 71. Sedangkan virus flu singapura yang sering dijumpai di ndonesia merupakan tipe Coxsackie A dan Coxsackie B. Jenis ini tipenya lebih ringan. 

Mengapa disebut flu singapura ?
Pertengahan September tahun 2000, penyakit tangan, kaki dan mulut pernah merebak di Singapura. Pemerintah Singapura bahkan sampai menganjurkan agar seluruh restoran siap saji, kolam renang, dan tempat bermain anak-anak ditutup sementara setelah tiga anak diberitakan meninggal karena diduga terkena penyakit tersebut. Sebanyak 440 taman kanak-kanak (TK) dan 557 pusat perawatan anak diliburkan. 

Penyebaran
  • Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. 
  • Merupakan penyakit umum atau biasa terjadi pada kelompok masyarakat yang crowded dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (kadang sampai 10 tahun). 
  • Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. 
  • Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu  melalui droplet, pilek, air liur (oro-oro), tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. 
  • Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. 
  • Tidak ada vektor tetapi ada pembawa seperti nyamuk atau lalat . 
  • Penyakit ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Masa Inkubasi 2 - 5 hari. 
Manifestasi klinis
  • Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari
  • diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti flu pada umumnya yang tak mematikan. 
  • Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus di mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal di telapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada di bokong
  • Penyakit ini membaik sendiri dalam 7-10 hari. Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat
Gejala yang perlu di waspadai 


  • Hiperpireksia (suhu lebih dari 39 der. C). 
  • Demam tidak turun-turun (Prolonged Fever) 
  • Takikardi (denyut jantung cepat) 
  • Takipneu (sesak) 
  • Tidak mau makan, muntah atau diare sehingga kekurangan cairan dehidrasi. 
  • Lethargi atau lemah dan kesadaran menurun
  • Nyeri pada leher,lengan dan kaki.
  • Kejang. 
Prognosis
  • Sebenarnya ini adalah penyakit yang sifatnya self limiting disease yang akan membaik sendiri dalam 7-10 hari. 
  • Dalam keadaan daya tahan tubuh yang sangat rendah atau immunocomprimized dapat terjadi komplikasi yang berbahaya dan mengancam jiwa (sangat jarang terjadi), diantaranya : Meningitis atau infeksi otak (aseptic meningitis, meningitis serosa/non bakterial), Encephalitis (bulbar) dan Myocarditis atau gangguan jantungh (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditiso Paralisis akut flaksid
  • Istirahat yang cukup 
  • Pengobatan spesifik tidak ada, hanya mengobati gejalanya saja ( pengobatan simptomatik)
  • Pemberian antibiotika tidak direkomendasikan
  • Antiseptik di daerah mulut 
  • Pemberian obat demam atau penghilang rasa sakit Analgesik misal parasetamol, (hindari aspirin pada bayi)
  • Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam 
  • Pengobatan suportif lainnya 
  • Penyakit ini adalah dapat sembuh sendiri atau self limiting diseases. 
  • Biasanya akan membaik dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. 
  • Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan prognosis buruk 
  • Pada penderita dengan kekebalan tubuh yang rendah atau neonatus dapat diberikan : Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau neonatus 
Pencegahan

  • menjaga kebersihan diri, misalkan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun ( terutam sebelum dan sesudah makan dan buang air besar)
  • Kebersihan Higiene dan Sanitasi dengan memperhatikan kesehatan 
    lingkungan dan perorangan misal cuci tangan, desinfeksi peralatan 
    makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi. 
  • Berikan anak gizi yang cukup dan berikan ASI eksklusif untuk menigkatkan daya than tubuhnya
  • Ketika anak menderita flu singapura, usahakan isolasi dia dari lingkungan rumah dan luar, hindari kontak fisik langsung dengan anak anak sebayanya
  • Ajarkan anak untuk menutup mulutnya dengan masker/ saputangan atau tisue ketika batuk atau bersin
  • Cuci tangan ibu setelah membersihkan popok bayi/anak
  • Pernyataan bahwa flu singapura tidak boleh mandi itu tidak benar, karena jika tidak mandi, maka tubuh akan penuh kuman yang akan membantu penyebaran infeksi lukanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar