Pendahuluan
Perkembangan
teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaan,
tidak hanya dalam pekerjaan saja tapi dalam segala aspek kehidupan manusia,
seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia menyimpan semua data
– data dan informasi, dengan menuliskan pada selembar kertas yang di simpan
dalam tempat tertentu, bersama dengan berkas – berkas lainnya. Cara dokumentasi
seperti ini, mempunyai banyak kekkurangan, antara lain : tidak semua orang
memempunyai tulisan yang jelas, bisa dibaca dengan baik oleh orang lalin,
kesulitan dalam
mencari, ketika data/informasi tersebut akan digunakan ; memakan
bayak tempat dan kemungkinan kehilagan data juga besar.
Rumah
sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum mempunyai banyak sekali data
yang harus diolah untuk menjadi sebuah informasi yang akurat, disimpan , dan
dilihat kembali ketika dibutuhkan. Pengelolaan data secara manual, mempunyai
banyak kekurangan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga
kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Oleh karena
itu untuk memudahkannya dibutuhkan suatu sisitem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai
utuk meningkatkan pelayanannya kepada pasien serta lingkungan yang terkait
lainnya. Banyaknya variable di rumah sakit turut mementukan kecepatan arus
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit.
ISI
Sistem
informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan
data, pengolahan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi
serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Sebuah
sistem informasi rumah sakit mencakup intergrasi fungsi – fungsi medis,
keuangan, serta manajemen dari setiap bagian – bagian dirumahsakit, dari mulai
bagian pendaftaran, gizi, radiologi, fisioterapi, instalasi farmasi, serta
bagian – bagian lain yang ada dalam sebuah rumah sakit.
Pelayanan farmasi merupakan salah satu pelayanan utama yang menunjang kegiatan pelayanan
di lingkungan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan layana
kepada masyarakat. Devisi farmasi merupakan bagian yang penting dalam suatu
rumasakit, karena:
- Obat dan alkes yang menjadi sumber pendapatan dan pengeluaran terbesar sebuah rumah sakit dikelola oleh devisi farmasi, oleh karena itu instalasi farmasi harus dapat mengelola obat/ alkes dengan baik agar efisien dari segi biaya dan efektif dari sisi tereapi pasien
- Para pharmacist lah yang bertanggung jawab terhadap keamanan dan kefektifan terapi pasien
- Ketersediaan obat dan mutu suatu suat obat sangat menentukan kualitas pelayanan suatu rumah sakit
- Pharmacist bertanggung jawab memberikan informasi yang akurat pada pasien terkait dengan terapinya
- Banyaknya data dan informasi yang diterima, dibutuhkan, diolah dan diteriam dalam instalasi farmasi
Oleh
karena itu dibutuhkan sistem informasi yang memudahkah untuk mengatur semua hal
tersebut.
Informatika
farmasi didefinisikan HIMSS (health informasi sisitem manajemen masyarakat)
sebagai bidang ilmiah yang berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan
data dan pengetahuan dalam kontinum sistem kesehatan, termasuk unit kusisi,
penyimpanan, analisis, penggunaan, penyebaran dan pengiriman obat yang optimal
terkait terapi pasien
Informatika
farmasi ini mendukung, merampinhkan, meningkatkan keselamatan pasien dan
praktek terbaik dengan sistem yang handal. Informatika ini digunakan dalam
mengelola persediaan obat/alkes serta dalam mengoptimalkan terapi pasien.
Informasi
yang dapat diolah, ditererima, dan disimpan dalam pengelolaan sediaan farmasi :
1. Informasi
supplier obat
2. Informasi
pembelian
3. Informasi
harga obat
4. Informasi
stock
5. Informasi
obat ED
6. Informasi
nama obat, bentuk sediiian, kekuatan sediaan, jumlah obat yang perlu di order
7. Informasi
mengenai obat
8. Informasi
dosis pediatric
9. Informasi
dosis penyesuaian pada pasien gagal ginjal
10. Informasi
dosis obat – obat sitostatik
11. Informasi
interaksi obat
12. Informasi
waktu paruh eliminasi obat
13. Informasi
dosis obat, frekuensi, interval pemberian obat
14. Informasi
mengenai pasien ( nama pasien, alamat, Riwayat pengobatan dan penyakit
terdahulu, riwayat alergi obat, umur, BB, dll)
15. Informasi
mengenai obat – obat yang masuk dalam asuransi tertentu berikut tagihannya
16. Informasi
mengenai biaya obat/alkes yang dibebankan pada pasien
informasi
– informasi yang dibutuhkan ini dapat terintegrasi ke bagian – bagian lain,
sehingga memudahkan komunikasi dengan profesi kesehatan lainnya; misalkan
dokter , perawat, bagian pendaftaran, bagian pembayaran, dll.
PENUTUP
Informatika farmasi sangat penting digunakan untuk memudahkan pekerjaan kefarmasian dalam
pengelolaan obat dan terapi pasien, menyingkat waktu, meminimalisir kesalahan,
serta meningkatkan keamanan pasien. Dengan informatika farmasi yang dapat
terintegrasi dengan bagian lain, maka informasi yang kita dapatkan lebih akurat
Daftar
pustaka
Kusumadewi, Sri. ( 2011 ). Peran Teknologi Informasi
dan komunikasi di bidang Obat dan Pengobatan dalam Mendukung Perlindungan
Pasien. Yogyakarta : Graha Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar